Nabi SAW bersabda : "Mahukah kamu aku khabarkan kepadamu, dengan mudah-mudahan ibadat dan sesenang-senang atas tubuh, adalah diam dan baik perangai."
(Riwayat Ibnu Abiddunya daripada Shafwan Bin Salim)
Jika tidak dapat berkata-kata yang baik lebih baik mendiamkan diri. Berkata baik itu hendaklah kepada semua orang. Ketika Nabi SAW disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik, baginda menjawab : "Aku tidak diutuskan untuk (melemparkan) kutukan, tetapi aku diutuskan sebagai (pembawa) rahmat"
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Demikian kepada orang bawahan sama ada kerana usia atau pangkat. Anas r.a, pembantu rumah tangga Nabi SAW berkata : "Aku membantu rumah tangga Nabi SAW selama sepuluh tahun dan belum pernah baginda mengeluh"Ah!" terhadap aku dan belum pernah beliau menegur, kenapa kamu melakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini?"
(Riwayat Ahmad)
Ingatlah kepada sabda Nabi SAW : "Seorang mukmin bukanlah pengumpat, yang suka mengutuk, yang keji dan ucapannya kotor"
(Riwayat Bukhari)
"Barangsiapa yang banyak perkataannya, nescaya banyaklah silapnya. Barangsiapa yang banyak silapnya, nescaya banyaklak dosanya. dan barang siapa yang banyak dosanya, nescaya neraka lebuh utama baginya."
(Riwayat Abu Naim)
Jelaslah bahawa, ada hikmah yang tersembunyi disebalik 'diam', usah gusar dilabel sebagai 'budak yang pendiam'
Hikmah Berdiam Diri
Manusia berbicara setiap masa. Bicara yang baik membawa kepada keselamatan dan kebaikan kepada manusia. Jika bicara tidak mnegikut adabnya, manusia akan merana di dunia dan di akhirat. Di dunia akan dibenci oleh manusia lain manakala diakhirat bicara yang menyakiti orang lain akan menyebabkan kita tersiksa kekal abadi di dalam neraka Allah SWT.
Bagi mereka yang beriman, lidah yang dikurniakan oleh Allah itu tidak digunakan untuk berbicara sesuka hati dan sia-sia. Sebaliknya digunakan untuk mengeluarkan mutiara-mutiara yang berhikmah. Oleh kerana itu, DIAM adalah benteng bagi lidah manusia daripada mengucapkan perkataan yang sia-sia.
Banyak diam tidak semestinya bodoh, banyak bicara tidak semestinya cerdik,
karena kecerdikan itu buah fikiran, orang yang cerdik yang pendiam lebih
baik orang yang bodoh yang banyak bicara.
Hikmah Diam
- Sebagai ibadah tanpa bersusah payah
- Perhiasan tanpa hiasan
- Kehebatan tanpa kerajaan
- Benteng tanpa pagar
- Kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang
- Istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal
- Menutupi segala aib
Rasullulah bersabda mengenai kelebihan diam yang bermaksud :
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam" (Riwayat Bukhari dan Muslim)
"Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya" (Riwayat At-Tarmizi)
Manusia tidak akan dapat mengalahkan syaitan kecuali dengan diam. Jalan yang terbaik adalah diam kalau kita tidak dapat berbicara kearah perkara-perkara yang baik. Bicara yang baik adalah lambang hati yang baik dan bersih yang bergantung kepada kekuatan iman pada diri manusia.
**Sumber : Majalah Anis Edisi Mei 2009
No comments:
Post a Comment